Senin, 02 November 2009

Kemilau Nusantara 2009 (yang tidak berkilau...)

Menyaksikan perhelatan akbar seni budaya Kemilau Nusantara 2009 yang diharapkan mampu menjadi wahana apresiasi budaya masyarakat ternyata menuai banyak keluhan. (PR-http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=107261)
Rangkaian acara yang berlangsung pada 29-31 Oktober itu adalah kegiatan tahunan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat dan dilangsungkan di Bandung. Menurut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, membutuhkan dana yang mencapai Rp 3 miliar. Dan pada tahun ini, peserta Kemilau Nusantara tercatat 14 provinsi.
Kompas (http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/02/03522677/kemilau.nusantara.2009.semrawut) dalam beritanya menuliskan bahwa beberapa peserta Kemilau Nusantara 2009 dari luar Jawa Barat mengeluhkan semrawutnya penyelenggaraan acara. Mereka berharap panitia melakukan evaluasi menyeluruh karena bukan mustahil tahun-tahun mendatang tidak ada lagi peminatnya. Kepala Seksi Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Arif Rofiq, Jumat (31/10), menilai bahwa penyelenggaraan Kemilau Nusantara tahun ini sangat kacau dan tidak profesional. Panitia penyelenggara dinilai tidak menghargai peserta dari luar Jabar.
Kekecewaanpun menghinggapi kami para seniman yang berada di wilayah Kota Cimahi. Peserta helaran (pawai) yang diturunkan oleh kota Cimahi masih jauh dari harapan. Padahal potensi seni dan budaya di daerah Cimahi sangatlah banyak dan beragam. Ini bukti bahwa pemkot Cimahi masih belum menggali potensi budaya khususnya yang berada di daerahnya. Hayu atuh taun hareup mah urang buktikeun ka masyarakat pak Walkot...




























Tidak ada komentar: